Jumat, 08 Oktober 2010

Lima Jenis Penulis

Eka Budianta, seorang penulis atau pengarang besar di Indonesia, dalam bukunya Senyum Untuk Calon Penulis menyatakan bahwa di dunia ii setidaknya ada 5 jenis pengarang. Mereka menulis sesuai dengan tipe atau jenis masing-masing. Namun demikian, semua pengarang itu memiliki tujuan dan yang sangat jelas dalam menghasilkan karangan atau tulisan. Sehingga, mereka mampu melahirkan prestasi yang cukup bagi diri mereka. Bahkan, diantara mereka ada yang mampu menghasilkan karya tulis yang mendunia. Siapakah mereka itu ?
Pertama. Penulis iseng. Tipe ini adalah orang-orang yang menulis tanpa tahu apa yang menjadi tujuan mereka menulis. Mereka melakukan corat-coret yang terkadang tidak memberikan makna apa-apa bagi pembacanya. Mereka menulis hanya untuk meluapkan perasaan saja. Contoh hasil karya mereka dapat kita lihat di tembok-tembok rumah, dipagar jembatan, batu-batu besar, atau tempat-tempat yang menurut mereka dapat dibaca orang. Umumnya, tulisan tersebut berupa kata atau singkatan, serta ditlis dengan berbagai cara dan gaya. Penulis seperti ini hanya iseng belaka. Bahkan, tak jarang hanya dianggap mengotori oleh mereka yang tidak sependapat dengan mereka. Pemerintah seringkali gerah dengan corat-coret ini, dan dianggap mengotori keindahan kota. Salahkah mereka ? Tentu tidak selamania. Penulis ini tentu memiliki keinginan untuk menghasilkan, dan apabila dibina akan bisa menghasilkan tulisan atau karangan yang lebih baik.

Kedua. Pujangga Keraton. Penulis atau pengarang jenis ini menurut Eka Budianta, adalah penulis yang menulis karena dipesan. Mereka ini seperti penulis biografi, penulis pidato bagi pejabat, atau penulis surat. Mereka bekerja atas pesanan orang lain. Banyak juga orang yang berhasil dibidang ini. Mereka umumnya menulis karena pekerjaan mereka mengharuskan demikian. Mereka yang bertugas menuliskan teks pidato bupati, gubernur, menteri, sampai ke presiden merupakan orang-orang yang pandai menulis dan memiliki pengetahuan yang luas. Setiap saat harus dengan beranekaragam bahan agar pidato yang dituliskan dengan orang yang akan mendengarkannya. Bagi penulis biografi, mereka harus mengetahui seluk-beluk orang yang akan dibuatkan biografinya. Untuk itu, mereka selalu berada didekat orang yang akan menjadi narasumbernya. Penulis jenis kedua ini banyak yang sukses. Contohnya, Ramadhan. KH, atau Yusril Ihza Mahendra. Banyak lagi penulis lain yang menekuni bidang ini, contohnya para sekretaris, baik dipersuahaan atau lembaga swadaya, serta dipemerintahan.
Ketiga. Sastrawan Proyek. Penulis tipe ini adalah mereka yang menulis buku, ertikel, atau naskah apa saja karena adanya pesanan, proyek, perlombaan, dan sebagainya. Media massa sering mengadakan berbagai lomba penulisan. Bak gayung bersambut, begitu banyak juga orang yang mengikutinya. Temanyapun sangat beragam. Para penulis proyek ini selalu berusaha untuk mendapatkan informasi tentang penyelenggaraan lomba. Beragam motivasi mereka yang ikut perlombaan ini. Ada yang karena butuh uang, prestise, dan sebagainya. Mereka membuat karangan sesuai dengan persyaratan yang diminta. Sekarang ini, begitu banyak perlombaan menulis. Sepertinya, kalau kita bisa eksis dibidang ini tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan penghasil yang lumayan.
Keempat. Penulis Profesional. Eka Budianta mencontohkan penulis jenis ini seperti penyiar radio dan wartawan. Mereka ini mau tidak mau, atau suka tidak suka harus menulis. Hal ini terkait dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Penulis jenis ini memilih bidang ini sebagai pekerjaan. Karena ini menyangkut bidang tugas, maka bila tidak dikerjakan akan mendapatkan sanksi. Para penulis buku merupakan penulis professional. Mereka menjadikan buku sebagai produk dan lewat buku itu mereka mendapatkan penghasilan. Hidup mereka bergantung dari buku. Karena itu, mereka berusaha untuk selalu menulis. Bagi mereka, sehari saja tidak menulis, bisa mati. Tulisan yang mereka hasilkan dapat saja asal-asalan, namun banyak pula yang sampai mendunia. Mereka ini bekerja dengan kesungguhan hati, serta karena tanggung jawab.
Kelima. Pengarang Nurani. Jenis ini merupaka penulis yang menulis karena panggilan nurani. Penulis jenis ini tidak banyak, dan umumnya mereka sangat serius. Mereka menggunakan hati nuraninya dalam menulis. Artinya pekerjaan menulis bukan karena perintah, hadiah, pesanan, dan sebagainya. Bagi mereka, karya tulis merupakan wadah untuk mengungkapkan kebenaran yang hakiki. Mereka menulis bukan untuk prestise atau popularitas. Tidak juga demi uang. Mereka murni menulis untuk memperbaiki diri dan lingkungannya, agamanya, atau untuk kepentingan anak cucunya. Penulis jenis ini memang jarang ditemui. Dan umumnya mereka menulis dengan hati, sehingga bagi yang membaca akan sampai juga ke hati.
Itulah lima jenis pengarang atau penulis. Termasuk jenis apakah kita ? terserah saja. Mau pilih yang mana. Karena, semua pilihan itu baik, asal dilakukan dengan baik. Semua karya kita merupakan hasil jerih payah kita. Yang terpenting adalah bagaimana menghasilkan karya yang dapat memberikan manfaat, serta membuat orang yang membacanya berubah menjadi lebih baik. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar