Jumat, 17 September 2010

Tuhan Yang Disembunyikan

Manusia hadir di dunia ini bukan terjadi dengan sendirinya. Ada kekuatan besar yang menciptakan manusia agar mampu berkembang biak dengan baik. Semua itu terjadi karena ada yang Maha Pencipta. Menjadi manusia berarti menjadi makhluk yang harus berbakti kepada Sang Penciptanya. Itulah oleh agama yang disebut dengan nama Tuhan, Allah SWT.
Seiring dengan penciptaan manusia itu, Allah SWT juga memberikan tata aturan dan prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Tata aturan tersebut kita sebut dengan agama. Menariknya, agama diturunkan oleh Allah SWT melalui para malaikat kepada manusia terpilih yang disebut dengan Nabi dan Rasul. Nabi dan Rasul ini yang bertugas menyebarkan ajaran agama kepada manusia di seluruh penjuru dunia.
Agama merupakan pedoman dasar bagi manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Bagi yang tidak bersedia menjalankan ajaran tersebut, biasa disebut dengan ateis. Bagi orang yang beragama, halal dan haram, atau boleh dan tidak boleh menjadi hal yang sangat penting. Sebab, kedua hal tersebut akan menentukan kehidupan akhirat manusia.
Tuhan atau Allah SWT merupakan pusat dari kehidupan manusia. Segala hal yang dilakukan oleh manusia harus bersumber dan berakhir kepada Allah SWT. Karena itu, manusia harus menjadikan Allah sebagai kiblat yang harus dipatuhi.
Seiring dengan kemajuan jaman, kehidupan manusiapun semakin maju dan berkembang. Karena kemajuan dan perkembangan tersebut, banyak manusia yang sudah tidak memerlukan Allah lagi. Mereka beranggapan bahwa Tuhan hanya sebagai pengganggu kehidupan dunia mereka. Dunia merupakan tujuan utama bagi mereka. Ajaran agama telah membelenggu kehidupan mereka sehingga menjadi tidak bebas. Ajaran agama di buang jauh-jauh dari kehidupan. Sebagai gantinya, manusia mendewakan akalnya. Segala sesutu yang tak masuk akal tak pantas menjadi aturan dunia.

Untuk mengatur urusan dunia, Tuhan tak boleh ikut campur. Urusan dunia adalah urusan manusia, sedangkan masalah akhirat belum tentu ada. Karen itu, Tuhan harus dijauhkan dari kehidupan manusia. Tuhan hanya diletakkan ditempat yang sangat jauh, pojok, sempit, dan terkadang malah tak diperlukan.
Untuk mengenal Tuhan, kita harus mengenal agama yang telah diturunkannya. Lewat ajaran agama tersebut Tuhan memperkenalkan dirinya, sekaligus member cara untuk mendekatinya. Agama, mengatur kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan masalah keduniaan maupun masalah akhirat. Anehnya, begitu banyak manusia yang justru menolak ajaran Tuhan tentang dunia. Mereka berusaha untuk menempatkan agama jauh diranah pribadi manusia. Seakan-akan, masalah agama adalah masalah yang sangat spesifik Tuhan semata. Padahal, dalam ajaran agam terkandung pelajaran bagaimana manusia mengatur dunianya, yang apabila dipelajari lebih jauh, tentu memberikan kebahagian bagi seluruh umat manusia.
Hal yang sangat aneh pula, orang menyembunyikan Tuhan dan agama-Nya adalah mereka-mereka yang sering disebut tokoh. Mereka berusaha melakukan manipulasi terhadap ajaran agama, sehingga agama bukan menjadi solusi bahkan menjadi problem baagi manusia. Para tokoh itu, dengan segala macam cara untuk memenuhi ambisi pribadinya membuang jauh ajaran agama yang sangat universal bagi tata aturan dunia. Ironis memang. Tapi itulah kenyataannya.
Kitab suci sudah mulai jarang dibaca, bahkan ada yang sampai mau membakarnya. Kehidupan manusia sudah tak pernah lagi memperhitungkan bahwa kelak suatu saat kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh yang Menciptakan kita.
Sebenarnya sangat banyak orang yang berusaha untuk membumikan ajaran agama. Tapi mereka ini selalu dilawan oleh orang yang mengaku dirinya modern. Setiap usaha untuk menjadikan agama sebagai salah satu solusi bagi permasalahan dunia, selalu ada yang berusaha untuk melawannya. Kita semakin bingung dengan masalah ini. Nasib Tuhan ada di tangan manusia. Bukan sebaliknya. Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar