Kamis, 24 Februari 2011

Politik NASDEM

Mencermati pasal 10 ayat 5 Anggaran Dasar  Nasional Demokrat tentang Tugas Pokok, tercantum bahwa Nasdem berusaha mempersiapkan anggotanya untuk menjadi pemimpin Negara dan bangsa yang memiliki karakter Pancasila melalui mekanisme demokrasi, dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
Ayat ini menyiratkan bahwa Nasdem merupakan wadah pembinaan dan penyiapan kader pemimpin bangsa yang menghayati dan mengamalkan Pancasila. Sebagai organisasi kemasyarakatan, Nasdem tidak memiliki jangkau terhadap kekuasaan. Tapi, dengan tugas yang ada tidak menutup kemungkinan bahwa Nasdem merupakan lembaga penyuplai para pemimpin.
Beberapa waktu yang lalu, banyak orang yang memperkirakan bahwa Nasdem akan berubah menjadi partai politik. Banyak juga masyarakat Indonesia yang menyangka bahwa Nasdem merupakan alat bagi Surya Paloh untuk meraih kekuasaan di pemerintahan. Secara explicit memang tidak, tapi suatu saat mungkin saja.
Apa yang tertuang dalam Anggaran Dasar Nasdem tersebut, menyiratkan bahwa ormas ini akan menyiapkan kadernya untuk menduduki jabatan dipemerintahan. Entah itu di pusat atau di daerah. Suatu saat, lembaga Negara yang ada, karena kegagalan partai politik mempersiapkan kadernya, aka mereka akan mencari kader dari luar partainya. Indikasi ini yang coba di antisipasi oleh Nasdem.
Apalagi belakangan ini begitu banyak kasus yang menyeret pejabat pemerintah, baik yang di legislative maupun di eksekutif. Semua itu mencerminkan bahwa para politisi dan birokrat yanga ada sekarang ini mengalami masalah dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Suatu saat, nasdem akan menyodorkan atau malah partai politik dan lembaga Negara yang mendatangi Nasdem untuk meminta kadernya menduduki jabatan tertentu. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Nasdem. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan : Pertama. Nasdem harus mampu memosisikan dirinya sebagai lembaga yang benar-benar independen. Walapun anggotanya banyak dari unsure partai poltik, tapi diharapkan mereka tidak membawa konsep politik partainya ke dalam Nasdem. Mereka harus mengedepankan politik Pancasila yang agung, universal, serta bermartabat di Nasdem.
Kedua. Nasdem harus membersihkan diri dan anggotanya terhadap perilaku KKN. Hal ini penting. Sebab, akan sangat sulit memperbaiki bangsa dan Negara ini bila orang yang membersihkannya tidak bersih. Persoalan KKN menjadi bahaya laten yang setiap saat menerkam bangsa kita. Sedikit saja kita lemah, maka ia akan mengerogoti kehidupan kita seperti sekarang ini. Ketiga mampu menyiapkan kader yang bermutu dan ikhlas dalam bekerja. Menyiapkan kader yang bermutu memang sulit. Apalagi ditengah bangsa yang banyak pemimpinnya tidak bermutu. Nasdem harus melakukannya dari awal. Mereka harus mampu membentuk kadernya satu persatu agar sesuai dengan tugas yang diamanatkan ormasnya.
Ketiga hal tersebut merupakan prasyarat utama agar Nasdem mampu diperhitungkan dikancah perpolitikan nasional. Hal ini memang berat, tapi dengan segala jargon dan slogan yang dikumandang, mereka harus mampu mewujudkannya dalam kehidupan nyata.
Selama ini kita berharap banyak kepada partai politik untuk memperbaiki bangsa ini. tapi, kenyataan yang ada, jangankan untuk memperbaiki, malah banyak diantara mereka yang justru merusak. Partai politik mulai kekurangan kader yang mampu, mau dan bersih untuk memimpin bangsa ini. Banyak persoalan hukum yang menimpa mereka. Oleh karena itu, tak heran bila kepercayaan masyarakat semkin menurun kepada mereka.
Surya Paloh sebagai motor penggerak utama Nasdem harus mampu memainkan peran sebagaimana bunyi pasal 10 ayat 5 dari Anggaran Dasar Nasdem. Ia dan jajarannya harus mampu menyiapkan kader-kader pemimpin yang independen, berintegritas, akuntabel, serta ihklas dalam memperjuangkan kesejahteraan bangsa dan Negara ini. ini lah peran politik Nasdem yang ditunggu-tunggu oleh setiap anak bangsa. Wallahu ‘alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar